Senin, 07 Mei 2012

Bonbin Mangkang




BONBIN MANGKANG

Sebenarnya, kami tidak rencana pergi ke sini.
Hari Ahad (29 April) lalu, kami ingin melihat kontes robot. Dari spanduk yang saya lihat, tertanggal 28-29 April. Ternyata, di sana salah tulis. Yang benar adalah tanggal 27-28 alias hari Jumat-Sabtu.
So, sangat ... sangat ... kecewa, deh, judulnya :p

Pulang ke rumah, justru akan membuat semakin kesal. Jadi, kami harus menggantikan dengan acara lain yang lebih menyenangkan.

Shofie usul ke Java Mall. Ketika ditanya, dia mau apa ke sana? Ternyata minta dibelikan jam tangan seperti kepunyaan temannya. Usul pun tertolak dengan sukses. Rewel, sih. Selama beberapa menit dia menangis. Tapi, tak harus dituruti, kan?

Syafiq tak punya ide. Saya juga bingung. Dalam hati sih, ingin ke Togamas. Tapi, nggak yakin anak-anak
senang.

Akhirnya, Abah mengusulkan ke kebun binatang Mangkang. Syafiq langsung setuju. Dia pernah sekali ke sana bersama teman-teman sekolahnya, tapi belum puas keliling. Terus, dia berkali-kali mengajak ke Gembiraloka (Bonbin di Yogya), tapi waktunya belum longgar. Pun, saya sebenarnya agak malas juga ke Gembiraloka, hihi .... Jadi ya, saya setuju aja deh ke kebun binatang.

Ada yang belum sepenuhnya setuju ke bonbin, tuh. Cerita kebun binatang dengan segala isinya, tetap belum bisa membuat Shofie menghentikan kerewelannya. Tapi, tetep lanjut, lah! Abah langsung menjalankan mobil masuk tol Jatingaleh, keluar Mangkang. Tak sampai setengah jam, sampailah di kebun binatang.

Kebun Binatang Mangkang, letaknya sangat strategis. Berada di pinggir jalan, tepat di depan Terminal Mangkang. Memudahkan semua orang untuk ke sana.
(Mangkang adalah perbatasan Semarang dengan Kendal) Jadi, wajar bila saat libur, di sini cukup ramai.
Biaya masuknya cukup murah. Hanya dengan uang masuk Rp5.000,00/orang (usia TK/PAUD sudah bayar) masuklah kami berempat.

Saya kaget pas masuk. Kami disambut sebuah pohon sakura. Hal ini mengingatkan saya dengan kebun binatang di Fukuoka. Setelah disentuh, ternyata hanya sakura plastik :))

Pertama, naik kuda. Si bapak kusir dengan baik hati memoto kami berempat. Bayar Rp15.000,00 sekeluarga.

Setelah itu, perahu bebek menarik minat anak-anak (ortunya juga, sih :p) Ternyata murah sekali, hanya Rp10.000,00 :d Saat berperahu ini, kami dibarengi pelikan yang sedang berenang. Anak-anak sangat tertarik. Apalagi, inilah pertama kalinya Shofie melihat burung ini. Saya jelaskan bahwa di paruh bawah ada kantung, tapi, dia nggak mudheng, karena memang tidak terlihat kantungnya. Jadi, sampai di rumah, browsing-lah, tentang kantung si burung Pelikan ini :d

Setelah itu, naik gajah, deh :d Kami semangat naik binatang besar ini, karena sebelumnya diceritain si bapak kusir, kalau mulai tanggal 1 Mei, semua tarif di kebun binatang ini akan dinaikkan. Fiuhhh... Lagi-lagi, hanya Rp5.000,00/orang. Saya nggak ikut, hihi .... Alasannya biar bisa moto :p Padahal mah, ya takut, ada rasa jijik juga, dan irit sikit-lah :))

Puas acara 'naik-naik', azan dhuhur berkumandang, shalat dulu, kemudian makan. Karena acara dadakan, maka kami tidak membawa bekal apa pun. Hanya air putih sebotol, pun ditinggal di mobil :d Warungnya sederhana semua dengan harga murmer, dan rasa yang menyesuaikan, hehe ... Hanya habis Rp30.000,00, perut sudah terisi kembali, siap melanjutkan jalan-jalan.

Kami pun berkeliling melihat hewan-hewan yang ada. Shofie udah kelihatan ceria. Lebih ceria dibandingkan saat 'naik-naik' itu. Dia berlari ke sana ke mari, melihat hewan-hewan di kandang. Memanjat pagar pembatasnya. Dan berani mengelus telinga sapi :d

Sayang, kondisi hewannya cukup memprihatinkan. Yah, tentunya susah bagi hewan-hewan itu untuk terlihat gemuk dan menggemaskan, yah. Mungkin banyak yang tak cocok dengan iklimnya.

Ada arena outbond dan waterboom juga di sini. Waterboom, jelas, kita nggak mungkin masuk ke sana. Nggak bawa baju ganti sama sekali, dan kondisi semua sedang batuk pilek. Syafiq-Shofie saya tawari untuk flying fox nggak ada yang mau. Syafiq malah ingin mencoba jembatan gantung (gantungnya di kolam). Tapi, akhirnya nggak jadi.

Cuaca puanass, membuat Syafiq ingin minum yang segar-segar. Tapi, Shofie yang tingkat batuknya paling parah di antara kami berempat, jelas tak saya izinkan minum es. Akhirnya, Syafiq sama Abahnya ke counter es krim, saya dan Shofie naik kereta. Hanya Rp3.000,00/orang. Duh, asyik banget, deh :d

Sampai sini, acara pun selesai. Siap kembali ke rumah. Shofie langsung tidur di mobil. Syafiq masih ribut kehausan. Akhirnya, kami beli es kelapa muda, mumpung Shofie masih tidur, hihi ...

Alhamdulillah, kekecewaan tidak bisa melihat kontes robot pun terobati.
Tapi, tetep dong, berharap ada lagi kontes robot di Semarang :d
Ohya, adakah yang tahu, kursus robotik di Semarang? Syukur-syukur daerah Semarang atas :d

8 komentar:

  1. hihihi ternyata tertipu.. di cibereum ada loh sakura asli..

    BalasHapus
  2. hahaha....gpplah plastik, yg penting berasa kembali ke Jepang ya mbak :)

    BalasHapus
  3. waktu sama Rafi daan Bram ke Gembiraloka, malah gak ada gajah yg bisa dinaiki
    mungkin karena kesana bukan di akhir minggu

    BalasHapus
  4. Nggak nyangka juga, Mba Shant, di Mangkang ada gajah yang bisa dinaiki. Wah, yang di kepala itu pawangnya, Mba Tin...;))
    Yup, naik dokar sekeluarga, Mba :) Tujuannya biar tahu arah, maka kelilingan dulu :d
    Tuh, Shofie rada takut juga ngelus si kakak tua, kelihatan masih jaga jarak :d

    BalasHapus