Selasa, 29 November 2011

Kapookk!

Macet sudah menjadi sarapan sehari-hari setiap ngantar Shofie ke sekolah. Macet ini dimulai dari pom bensin Undip sampai jalan masuk tol Tembalang, kadang lebih.

Tadi, kaget banget. Saat macet, kok, ada mobil yang berani klakson, berkali-kali, pula! Padahal, banyak pak polisi berjejer di pinggiran. Lah, kenapa nggak disemprit, ya? Eh, klakson bukan, pelanggaran, ding, yah :d

Rupanya rasa heran dan kagetku masih terus berlanjut. Begitu lepas dari daerah macet, langsung, "Wesshh...!" nyalip ngebut. Ya ampun, apa bawa orang mau melahirkan, ya? Saya sok berkhusnudhon aja, deh. Padahal, aslinya, ya, jengkel lah... Asli, kaget banget pas dia nglakson yang pertama kali ama pas disalip. Ih, padahal kalau kaget, suka grogi aja bawa motornya.

Tahukah di mana dia berhenti? Di depan kantor kecamatan. Sedang ada upacara. Dan, dia terlambat!! Gerbang sudah ditutup. Kapokkkk! Oalah ... Ngejar absen, to, Pak?? (yakin, itu yang dia kejar, bukan saking penginnya ikut upacara :p. Maaf, kali ini su'udhon yang muncul :d)

Note: enaknya juga curcol di MP :))
Maaf, kalau eneg bacanya hihi... *gak penting banget, sih :d

Kamis, 24 November 2011

Pantun

Ada tugas bikin pantun. Syafiq sudah bilang susah duluan. Kebiasaan yang susah dihilangkan, nih, walaupun sudah berusaha dengan segala cara agar dia jangan bilang "susah" sebelum mencoba.
"Aku udah mikir banget .... Tapi nggak nemu-nemu, Ma!" katanya.
Akhirnya emaknya mandu, deh. Saya suruh cari satu kata aja yang dia suka. Nemunya bola :d
Setelah itu, dia lihat rambutan yang baru aja dianterin ama tetangga ke rumah (lagi panen, dan kita sebagai tetangga yang baik, kebagian, deh).

Akhirnya,setelah utak-utik kata, jadilah pantun ala Syafiq, seperti ini:

*****
Pohon rambutan di tepi hutan
Di sana tempat bermain bola
Jangan membuat orang kesakitan
Nanti kamu tidak dapat pahala
*****

Anaknya bangga banget bisa bikin itu, hihihi....
Dibaca dengan syair, jadi inget Siti Nurbaya.

Untuk kata kesakitan dia nemu sendiri.
Kata pahala, saya memandunya. "Nah, kalau orang yang suka begitu, nggak dapat apa?"
Nemu, deh, dia kata pahala :d

Minggu, 13 November 2011

Kalimat Majemuk

Semalam nemeni Syafiq belajar bahasa Indonesia tentang kalimat majemuk setara.
Contoh kalimatnya adalah "Ibu memasak di dapur dan adik bermain di kamar".
Proteslah Syafiq, "Kalimatnya salah, tuh."
"Eh? Bener, dong, Mas. Pakai 'dan', kan?"
Seting otak emaknya adalah kata penghubung.
"Harusnya adik membantu lah....".
Saya: meringis
Tapi, dasar ibu-ibu nggak mau kalah, "Tapi kalau Mama sih asyik-asyik aja kayak gitu. Daripada adik mengganggu memasak?"
Syafiq: bibir dimajuin :p

(Setelah agak lama baru tersadar, kurang mendidik juga, yah, kalimat pembelaan saya, hihi... Begitulah spontanitas. Semoga nggak dipikir dalem ama Syafiq :p)

Jumat, 11 November 2011

Perang Saudara

Wahhh.... Lama sekali nggak posting di multiply :)

Mulai lagi, ahhh...

Cerita Syafiq-Shofie, nih ;))

*****

Shofie, hafal huruf dan beberapa kata sederhana, tapi belum bisa baca.
"Mas, eM A eM A, apa?" (sok memberi soal masnya)
"Mama..." Jawabnya males-malesan :p
"A Be A Ha...."
"Abah...."
... "eR - O - eR- I" (tokoh cerita di buku anak)
"Rori...."
....
....
....
Lama-lama, bosen deh si Syafiq.
"Sudah tho, Dikkkkk!!"

"Mas, tolong, dong. Kan cuma ngomong satu kata.."
Mama berada di kubu Shofie :p

Lanjut, beberapa kata lagi. Syafiq masih mau menjawab. Hingga...
"eS- Ha- O - eF- I - E, apa?"
"Jelek!!"

"Huaaa...!! Bruk! Brak!"
Perang saudara dimulai.

Pecut: Kesalahan pada emaknya. Ya, wajar toh, nek Syafiq malas. Demi ketenangan, saya memaksa dia untuk meladeni adiknya terus :p